Terjemahan

Senin, 07 Juli 2014

Cerpen "Malam Perjusami yang Mencekam"

Ane punya cerpen nihh !! Buatan sendiri tentunya dong !! Buat kalian semua sebagai pengunjung setia blog kami terutama untuk para Praja Muda Karana (PRAMUKA) pemuda & pemudi Indonesia ...

Ayo baca yoooo...... !!






Malam Perjusami yang Mencekam

Setelah maghrib,setelah makan malam bersama ,kami para peserta PERJUSAMI sengaja dikumpulkan di sebuah lapangan pinggiran kampung.Yang  jelas ,kampung ini terlihat sepi sekali . Entah apa yang akan dilakukan Kakak Pembina di kampung yang menyeramkan ini

Bunyi tokek bersahutan,sementara desaun angin di antara pohon-pohon membawa kami pada suasana yang mencekam.Ini malam yang tidak biasanya.Oleh karena itu,rasa dinginnya seakan menusuk persendian tulangku . Tubuhku dan keringat yang keluar keluar sisa perjalanan  penjelajahan tak mampu mengalahkan udara yang dingin ini.

Kemudian,kakak pembina datang dan langsung memimpin semua proses latihan uji mental tersebut,seraya berkata : 
“ Halo adik-adik peserta PERJUSAMI ! Setelah ini,kami akan menguji ketahanan mental kalian dalam kecakapan ‘ jurit malam’  .Kalian satu per satu akan dilepas  sendirian menelusuri medan,membaca tanda jejak,dan menerima segala macam sandi atau kode serta kalian akan menerima segala macam  tantangan dan kalian harus pertahankan kode kalian dengan darah dan nyawa.
                   Bisa dimengerti !!... “ 
                   “ Siaap ..” ucap kami semua
Aku berangkat pada urutan ketiga dari regu komodo,setelah Gibran & Rozy.Selintas kuingat bahwa perjalananku nanti akan dihalangi berbagai rintangan.Dari mulai jembatan satu bambu,binatang buas dan daerah yang angker akan membuatku  bersiap-siap bertemu dengan hal-hal ganjil seperti pocong,kuntilanak,genderuwo,jin atau makhluk-makhluk lainnya.

          Aku masih melangkah beberapa ratus meter dari pemberangkatan dengan serius.Namun aku mendengar suara dari rerimbunan pohon,bulu kudukku berdiri,jantungku berdegup kencang.Ah masa ! Baru beberapa ratus meter aku telah mendapatkan ujian itu.Oh ternyata ! Rozy telah menugguku di sana

 “ Jangan buru-buru,kita jalan bareng-bareng aja.” ucap Rozy     
 “ Fuuh.... aku kira tadi ada makhluk halus yang menggangguku.” ucapanku dalam hati

Baru beberapa lama aku & Rozy telah menemukan tanda arah yang tidak jelas,kami tahu bahwa ini pasti ulah Gibran yang usil.Sedangkan di hadapanku terdapat dua arah jalan,dan kami berdua mnjadi ragu,kemudian kami berdua memilih arah kiri . Mudah-mudahan arahnya benar.

Kemudian ujian itu pun muncul dan nyata tepat di depan mataku.Yang jelas setelah itu terdapat sebuah benda putih bergelantungan. “ Astaughfirullahaladzim ! ” Jantungku seakan lepas dari posisinya dan badanku menggigil hebat.Aku tak tahu apa yag harus aku lakukan dengan sebuah kain yang berbentuk pocong yang menjuntai di depanku.Karena tongkat kami berdua akan patah jika dipukulkan pada pohon yang menggantungkan pohon tersebut.

Lima belas menit kami berdua berlari dan kami melihat Dito sedang berlari terengah-engah dengan tubuh gemetar dan kami melihat bercak darah di bajunya.Apa mungkin Dito menghajar habis-habisan kakak pembina yang sedang menggerek pocong tersebut ? Kasihan juga ya,kalau Dito sedang kalap.
    ]
Pagi ini kami peserta PERJUSAMI diberi istirahat yang agak lama,setelah sarapan,kami dibiarkan melakukan kegiatan  mandiri di tepi sungai yang berair jernih ini.Aku tak menyia-nyiakan kesempatan ini,segera kubenamkan kaki dan kepalaku di sungai yang berair jernih ini. Ada kesegaran yang luar biasa menjalar di tubuhku.

          Di sela-sela acara yang agak rileks itu ,masih banyak diantara kami yang membahas berbagai kejadian lucu sepanjang latihan jurit malam ,semalam .Ada yang lari terbirit-birit dikejar anjing hutan,ada yang masuk ke ladang  jagung milik petani.Dan yang paling seru ketika kami semua membahas peristiwa kemunculan hantu pocong yang ada di jalan kami.Beragam kelakuan dan tindakan spontan dalam menghadapi hantu pocong itu menjadi topik hangat untuk saling menunjukkan nyali diantara kami.Ada yang mengajaknya duel,ada yang memukuli si hantu sampai putus dari tali penggereknya,ada juga yang langsung duduk bersila membaca do’a wiridan pengusir hantu . Dan yang lainnya adalah langsung lari dan menjerit ,untuk yang satu ini biasanya para peserta wanita PERJUSAMI

“ Sebentar –sebentar,tadi kalian bilang menemukan pocong di arah mana? Dari arah       
  jalan yang bercabang ?” tiba-tiba Dito menyela pembicaraan kami
          “ Yang kiri.” jawab kami serempak
          “ Ah,yang kanan barangkali?   ” Dito nampak yakin dengan ucapannya
          “ Yang kiri ah,ya kan kawan ? ” Gibran juga merasa yakin dengan ucapannya
          “ Pocong yang kalian lihat berlumuran darah nggak ? ”Dito masih terus penasaran dengan perbedaan pengalaman kami.

Kami bersamaan menggeleng.Detik itu pula Ditolangsung jatuh lemas tak sadarkan diri di sisi sungai ini.Baru ku tahu kemudian setelah ia sadar,kalau ternyata ia mengambil jalan yang salah .Dia tidak bertemu dengan hantu pocon tiruan ,akan tetapi hantu pocong beneran dengan darah yang membasahi kain kafannya.Kami juga semakin yakin ketika par Kakak Pembina itu memang tidak mendesain arah jalan ke kanan,karena itu arah pemakaman umum kampung ini.Dan menurut cerita masyarakat kampung ini,mereka baru memakamkan warga yang meninggal karena kecelakaan tiga hari yang lau sebelum kami datang ke kampung ini.Hiiiiii............
Kasihan Dito !


Tidak ada komentar:

Posting Komentar